assalamualaiku wr wb.
Pada jaman dahulu kala sekali, tersebutlah dua orang dewa yang muncul dari tanah, Kunitokotachi-no-Kami dan Amenominakanushi. Mereka dianggap sebagai dua dewa pertama dan Hitorigami
(dewa yang tidak berkelamin dan lahir sendiri, sementara pada
sejarahnya dewa lain diciptakan berpasangan pria dan wanita). Walaupun
dianggap tidak berkelamin, dewa dewa ini dianggap dibuat oleh esensi
“laki laki” atau setidaknya berbentuk (walau tidak bergender) laki laki.
Kunitokotachi-no-Kami dan Amenominakanushi lalu membuat sepasang
makhluk yang dimuliakan, Izanagi (pria) dan Izanami (wanita), yang
ditugaskan untuk membuat pulau pertama. Untuk membantu mereka, mereka
diberikan sebuah naginata (tombak) yang dihiasi dengan berlian dan dinamakan Ame-no-nuboko (tombak bertahtakan berlian dari surga). Di Ame-no-ukihashi
(jembatan antara langit dan bumi), mereka melilit lautan dengan
Amenonuboko, garam yang jatuh dari tombak itu membentuk sebuah pulau
yang diberinama Onogoroshima. Onogoroshima sendiri berarti
pulau yang membentuk dirinya sendiri. Sarjana besar Kokugaku, Motoori
Norinaga menyatakan bawah pulau Onogoro terletak di barat lau atau barat
daya Awajishima, namun hingga saat ini identifikasi tempat kosmologi
seperti pulau Onogoro dianggap belum meyakinkan.
Mereka lalu turun ke pulau Onogoro dan membuat rumah di sana. Mereka
pun saling jatuh cinta dan menikah. Mereka membangun pilar yang
disebut Ame-no-mihashira (tiang langit) dan sekitarnya mereka membangun sebuah istana yang disebut Yahiro-dono
(Istana delapan hiro; satu hiro adalah sekitar 182 cm, sehingga
“Istana-delapan-hiro” berukuran sekitar 14,56 m²). Adapun ritual menikah
mereka adalah mereka harus mengelilingi lingkaran itu dari dua sisi
yang berbeda, ketika bertemu di satu sisi lain, sang pria harus
berbicara pada sambutan (cmiiw) duluan. Namun, Izanami yang perempuan
malah bicara duluan. Walau Izanagi menganggap ini tidak pantas, dia
tetap menikahi Izanami. Izanami pun melahirkan dua orang anak, Hiruko
dan Awashima. Namun kedua anak ini cacat. Hiruko di kisahkan lahir tanpa
tulang (dan beberapa naskah menyebutkan tanpa tangan dan kaki; yang
nantinya, setelah berusia tiga tahun, tangan dan kaki Hiruko tumbuh
namun dia tetap lumpuh dan tuli). Hiruko dan Awashima ditaruh di perahu
dan dibuang di laut. Izanami dan Izanagi pun mempertanyakan kepada
Tuhan, apa salah mereka hingga diberikan anak cacat.
Rupanya, hal ini adalah akibat dari ketidak sopanan Izanami dalam
ritual pernikahan mereka, “seorang wanita tidak boleh berbicara sebelum
laki-laki; dewa laki-laki haruslah berbicara pertama dalam sambutan
saat upacara”. Maka merekapun mengulangi ritual upacara pernikahan
mereka. Dari pernikahan mereka, mereka melahirkan delapan keturunan yang
nantinya menjadi Oyashima (delapan pulau besar di jepang).
Namun, Izanami mati karena melahirkan Kagu-tsuchi (dewa api), Izanami habis terbakar. Izanagi yang sedih, memenggal Kagu-tsuchi dengan Ame-no-Ohabari
(pisau langit; pedang milik Izanagi), dan memotong Kagu-tsuchi menjadi
delapan bagian (yang lalu berubah menjadi delapan gunung berapi). Darah
yang menetes dari pedang Izanagi pun menciptakan beberapa dewa termasuk
Watatsumi (dewa laut) dan Kuraokami (dewa hujan).
Kelahiran Kagu-tsuchi itu, dalam mitologi Jepang, di anggap sebagai
akhir penciptaan dunia dan awal dari kematian. Izanami dikuburkan di
Gunung Hiba, di perbatasan provinsi lama Izumo dan Hōki, dekat Yasugi,
Prefektur Shimane. Izanagi yang meratapi kematian istrinya pergi ke Yomi
(neraka; tempat dimana orang yang mati membusuk. Saat orang yang mati
tertelan ke dalam Yomi, maka mustahil untuk kembali ke dunia nyata).
Izanagi langsung mencari Izanami. Ia hanya bertemu dengan bayangan
Izanami, namun demikian, ia tetap memintanya untuk kembali ke bumi.
Izanami menolak dan bilang semuanya sudah terlambat. Dia sudah makan
makanan dari neraka dan sekarang menjadi satu dengan tanah orang mati.
Dia tidak bisa lagi kembali ke bumi.
Izanagi terkejut dan tidak mau menerima kenyataan bahwa Izanami
menjadi satu dengan Yomi. Saat Izanami tertidur, dia mengambil sisir
yang melilit rambut panjang Izanami dan membakarnya sebagai obor. Saat
api menyala, Izanami, yang tadinya cantik dan anggun, ternyata sudah
berbentun onggokan daging busuk dan buruk rupa dengan belatung dan
binatang menjijikkan lainnya merayapi tubuhnya. Izanagi terkejut dan
berteriak ketakutan.
Izanagi lalu berlari dan bermaksud kabur ke bumi meninggalkan
istrinya itu. Izanami terbangun lalu merasa dipermalukan dan menjerit
jerit marah, mengejar Izanagi. Izanami juga mengerahkan Yomotsu Shikome (perempuan busuk; salah satu makhluk Yomi) untuk memburu Izanagi dan membawahnya kembali pada Izanami.
Izanagi buru buru keluar dari pintu masuk dan mendorong sebuah batu besar dan menyegelnya untuk menutupi Yomotsuhirasaka
(gua tempat masuk ke Yomi). Segel ini adalah tanda bahwa mereka
bercerai. Izanami menjerit karena tidak mampu menembus batu itu, dan
berkata pada Izanagi bahwa jika Izanagi meninggalkannya, dia akan
membantai seribu orang tiap hari. Izanagi pun marah dan menjawab bahwa
ia akan menciptakan seribu limaratus orang setiap harinya.
Cerita ini banyak dikaitkan dengan mitologi yunani, Orpheus dan
Eurydice, walaupun banyak perbedaan. Mitologi ini dibuat berdasarkan
Kojiki dan Nihon Shoki. Kojiki adalah buku catatan tentang legenda,
sejarah bahkan catatan ritual keagamaan tertua di Jepang, sedangkan
Nihon Shoki adalah buku catatan legenda dan sejarah jepang tertua kedua
di Jepang. Nihon Shoki bisa dibilang adalah versi “lebih lengkap” nya
Kojiki.
0 komentar:
Posting Komentar